Kamis, 05 November 2015

Tutorial Konfigurasi Access Point pada TP-Link

Berikut langkah – langkah untuk memulai konfigurasi access
  1. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menyamakan address antara access point dengan sebuah laptop sehingga alamatnya berada pada satu network. Secara default, IP yang tertera pada label access point jenis ini adalah 192.168.1.1 dan netmask 255.255.255.0.
  2. Setelah itu, nyalakan access point. Perhatikan adaptor yang digunakan, apakah voltage-nya sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada label access point atau tidak. Jika tidak, maka sebaiknya jangan menyalakan access point tersebut dengan adaptor yang tidak sesuai.
  3. Setelah itu koneksikan access point dengan laptop dengan menggunakan kabel straight.
  4. Buka web browser pada laptop/pc, kemudian ketikkan alamat IP default dari access point tersebut. Sebelumnya saya telah menjelaskan bahwa IP default access point jenis ini adalah 192.168.1.1, misal menggunakan access point yang IP address-nya diubah yaitu 10.10.7.1 Maka ketikkan IP 10.10.7.1 pada address bar, lalu tekan Enter pada keyboard.
  5. Setelah itu akan muncul sebuah kotak dialog Authentication Required. Isikan username dengan admin dan isikan password dengan admin. Kemudian klik OK.
  6. Kemudian akan muncul sebuah halaman web seperti berikut :
  7. Klik teks "Network" pada jendela sebelah kiri untuk mengatur tipe jaringan (Static IP / DHCP), main IP dari access point (IP local), dan subnet mask. Jika IP access point diubah dari IP default-nya, maka halaman web akan menghilang. Untuk menampilkannya kembali, ubah IP laptop sehingga menjadi se-network dengan IP access point yang baru. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :
  8. Setelah itu lakukan pengaturan wireless dengan meng-klik teks Wireless pada jendela sebelah kiri kemudian pilih Wireless Setting.
  9. Pengaturan yang perlu dilakukan adalah pengaturan SSID(nama jaringan), Region, Channel (untuk informasi mengenai channel wireless, klik disini), dan Mode. Yang lainnya adalah pengaturan opsional (tergantung kebutuhan). Dalam hal ini saya membuat nama jaringan (SSID) yaitu tujuh. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :
  10. Setelah itu lakukan pengaturan untuk DHCP agar device yang terkoneksi akan mendapatkan IP secara otomatis dari access point. Klik teks DHCP pada jendela sebelah kiri, kemudian pilih DHCP Settings. Dalam hal ini saya melakukan pengaturan range user sebanyak 10 client dari 10.10.7.10 - 10.10.7.20. Setelah semua pengaturan selesai, klik Save. Contoh :
  11. Setelah semua pengaturan selesai diberikan, reboot access point dengan meng-klik teks System Tools kemudian pilih Reboot. 
  12. Sistem access point akan restart dalam beberapa saat yang diindikasikan oleh persentasi seperti gambar berikut :
 

 
 
 

Senin, 21 September 2015

Kecerdasan Buatan - Uniform Cost Search & Iterative Deepening Search

Uniform Cost Search

Uniform Cost Search adalah algoritma terbaik untuk masalah pencarian, yang tidak melibatkan penggunaan heuristik. Hal ini dapat memecahkan grafik umum untuk biaya yang optimal. Uniform Cost Search kedengarannya pencarian di cabang yang kurang lebih sama dalam biaya.
Uniform Cost Search lagi menuntut penggunaan antrian prioritas. Ingat bahwa cari pertama kedalaman menggunakan antrian prioritas dengan kedalaman upto node tertentu menjadi prioritas dan jalur dari akar ke simpul menjadi elemen yang tersimpan. Antrian prioritas yang digunakan di sini adalah sama dengan prioritas menjadi biaya kumulatif upto node. Berbeda cari pertama kedalaman dimana kedalaman maksimum memiliki prioritas maksimum, Uniform Cost Search memberikan biaya kumulatif minimum prioritas maksimal.
Pencarian dengan Breadth First Search akan menjadi optimal ketika nilai pada semua path adalah sama. Dengan sedikit perluasan, dapat ditemukan sebuah algoritma yang optimal dengan melihat kepada nilai tiap path di antara node-node yang ada. Selain menjalankan fungsi algoritma Breadth First Search, Uniform Cost Search melakukan ekspansi node dengan nilai path yang paling kecil. Hal ini bisa dilakukan dengan membuat antrian pada successor yang ada berdasar kepada nilai path-nya (node disimpan dalam bentuk priority queue).

Proses ekspansi pada Uniform Cost Search dihitung berdasarkan nilai lintasan g(n) sehingga proses akan berjalan sebagai berikut:
f = {S};
f = {C, A, K};             // 1, 2, 2
f = {A, K, D};           // 2, 2, 2
f = {K, D, B};          // 2, 2, 4
f = {D, L, B};         // 2, 3, 4
f = {L, E, B};        // 3, 3, 4
f = {E, B};           // 3, 4
f = {B, F};          // 4, 4
f = {F, H, G};   // 4, 6, 7
f = {G, H, G}; // 5, 6, 7
f = {H, G};    // 6, 7
Proses eksplorasi node dimulai dari S sebagai initial state. Eksplorasi node dari S akan menuju ke A, C, K sebagai successornya. Pada simulasi eksplorasi di atas, untuk mempermudah proses eksplorasi maka dituliskan dengan C, A, K karena urutannya dituliskan secara ascending dari nilai g(n) terkecil sehingga akan dihasilkan urutan node yang akan dieksplorasi selanjutnya. Pada eksplorasi node selanjutnya, nilai g(n) diakumulasikan dari node awal sampai pada node current yang baru dieksplorasikan.
Dari proses di atas, maka dihasilkan jumlah ekspansi node sebanyak 10 kali, dan path yang dilalui dengan menggunakan algoritma Uniform Cost Search adalah S-C-D-E-F-G.


Iterative Deepening Search


Iterative Deepening Search (IDS) adalah pencarian ruang strategi di mana pencarian mendalam terbatas dijalankan berulang kali, meningkatkan batas kedalaman dengan setiap iterasi sampai mencapai, kedalaman negara tujuan dangkal. Iterative Deepening Search setara dengan luas-pertama pencarian, tetapi menggunakan memori lebih sedikit. Pada setiap iterasi, ia mengunjungi node dalam pohon pencarian dalam urutan yang sama seperti depth-first search, tapi urutan kumulatif di mana node pertama kali mengunjungi secara efektif luasnya pertama. Iterative Deepening Search merupakan metode yang menggabungkan kelebihan Breadth First Search (Complete dan Optimal) dengan kelebihan Depth First Search (space complexity rendah atau membutuhkan sedikit memori). Tetapi konsekwensinya adalah time complexitynya menjadi tinggi.
Iterative Deepening Search menggabungkan depth-first pencari ruang efisiensi dan kelengkapan luas-pertama pencarian ini (ketika faktor percabangan terbatas). Ini adalah optimal ketika biaya jalan adalah fungsi non-penurunan kedalaman node. Kompleksitas ruang Iterative Deepening Search adalah, di mana merupakan faktor percabangan dan kedalaman dangkal gawang. Karena berulang memperdalam kunjungan menyatakan beberapa kali, hal itu mungkin tampak sia-sia, tapi ternyata menjadi tidak begitu mahal, karena di pohon sebagian besar node berada di tingkat bawah, sehingga tidak terlalu menjadi masalah jika tingkat atas yang dikunjungi beberapa kali. 
Keuntungan utama dari Iterative Deepening Search dalam mencari permainan pohon adalah bahwa pencarian sebelumnya cenderung meningkatkan heuristik yang biasa digunakan, seperti heuristik pembunuh dan pemangkasan alpha-beta, sehingga perkiraan yang lebih akurat dari skor berbagai node pada pencarian kedalaman akhir dapat terjadi, dan pencarian selesai lebih cepat karena dilakukan dalam urutan yang lebih baik. Misalnya, alpha-beta pemangkasan yang paling efisien jika ia mencari langkah terbaik pertama. 



Iterative Deepening
   Expanded  Queue
L=1   S      [<S>]

L=2   S      [<S>]
      A      [<A,S> <M,S>]
      M      [<M,S>]

L=3   S      [<S>]
      A      [<A,S> <M,S>]
      B      [<B,A,S> <C,A,S> <I,A,S> <M,S>]
      C      [<C,A,S> <I,A,S> <M,S>]
      I      [<I,A,S> <M,S>]
      M      [<M,S>]
      G      [<G,M,S> <L,M,S>]
      goal reached!


Iterative Deepening
   Expanded  Queue
 L=1   S      [<S>]

 L=2   S      [<S>]
       A      [<A,S> <M,S>]
       M      [<M,S>]

 L=3   S      [<S>]
       A      [<A,S> <M,S>]
       B      [<B,A,S> <C,A,S> <I,A,S> <M,S>]
       C      [<C,A,S> <I,A,S> <M,S>]
       I      [<I,A,S> <M,S>]
       M      [<M,S>]
       G      [<G,M,S> <L,M,S>]
    
  goal reached!

Minggu, 09 Agustus 2015

Change Management

Manajemen Perubahan Hidup

Tujuan terbesar dalam hidup saya hanyalah ingin membahagiakan kedua orang tua saya dan keluarga besar. Karena keluargalah yang bisa memotivasi saya untuk lebih bekerja keras dan menjadi yang luar biasa. Saya tidak memiliki cita-cita seperti kebanyakan orang, dulu memang saya mencita-citakan ingin menjadi pengacara tetapi dengan berjalannya waktu itu memudar dari tujuan.

Jika kita memiliki Tujuan dalam hidup ini tidaklah mudah untuk menggapainya, pasti banyak sekali rintangan dan masalah yang ada saat proses tersebut kita jalani.

Dalam hidup ini banyak sekali masalah yang harus kita hadapi dan kita selesaikan dengan benar sesuai dengan kemampuan kita. Masalah itu sendiri adalah cara Tuhan untuk mendewasakan hidup hambanya melalui macam macam masalah yang dihadapi tiap orang sangatlah berbeda-beda dan cara mengatasinya pun berbeda-beda. Saat kita sebagai hambanya tidak sanggup atau tidak bisa untuk mengatasinya, Tuhan memberikan jalan keluarnya masing-masing sebagaimana orang tersebut merespon dengan benar jalanNya, dengan lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Masalah saya saat ini yaitu, belum memiliki keahlian dibidang yang saya jalan (ilmu komputer) saat ini. Saya belum bisa mencari penghasilan sendiri, masih mengandalkan hasil usaha orang tua. Saya belum bisa memegang komitmen untuk rajin baca kitab. Saya masih mengikuti keinginan daging, seperti; malas.

Untuk mengatasi masalah tersebut saya berusaha belajar lebih lagi dan banyak berdoa kepada sang pencipta, karena percuma belajar keras tetapi bukan kehendakNya dan pada hakekatnya semua berasal dari Tuhan dan untuk Tuhan juga. Dalam hal mencari penghasilan sendiri saya mengatasinya dengan mencari pekerjaan yang cocok dengan kemampuan yang saya punya saat ini walaupun hingga sekarang belum ada. Tetapi saya percaya jika tidak sekarang pasti Tuhan memberikan tepat pada waktuNya.



Itu semua demi cita-cita dan demi keluargaJ

Sabtu, 16 Mei 2015

Linux File Permissions
·         Memahami Kepemilikan File
Hak akses file didefinisikan secara terpisah untuk user, grup, dan lain-lain. User: username dari orang yang memiliki file tersebut. Secara default, pengguna yang menciptakan file tersebut akan menjadi pemiliknya. Grup: Grup User yang memiliki file tersebut. Semua pengguna yang termasuk ke dalam kelompok yang memiliki file tersebut akan memiliki hak akses yang sama ke
file. Other: Seorang pengguna yang bukan pemilik file tersebut dan tidak termasuk dalam
kelompok yang sama.

·         Memahami Permission File
Ada tiga jenis izin akses di Linux: read, write, dan execute. Izin ini didefinisikan secara terpisah untuk pemilik file, kelompok dan semua pengguna lain.
            Read. Pada file biasa, read berarti file dapat dibuka dan dibaca. Pada sebuah direktori,
read berarti Anda dapat melihat daftar isi direktori.
Write. Pada file biasa, ini berarti Anda dapat memodifikasi file, alias menulis data baru ke file. Dalam kasus sebuah direktori, write berarti Anda dapat menambah, menghapus, dan mengubah nama file dalam direktori. Ini berarti bahwa jika file memiliki izin write, Anda diperbolehkan untuk memodifikasi isi file, tetapi Anda diperbolehkan untuk mengubah nama atau menghapus file hanya jika hak akses direktori file yang memungkinkan Anda untuk melakukannya.
Executedapat menjalankan file sebagai program atau shell script. Pada sebuah direktori, execute (disebut juga "search bit") memungkinkan Anda untuk mengakses file dalam direktori dan memasukkannya, dengan perintah cd

·         Melihat Hak Akses File
Melihat hak akses dari file dengan melihat daftar direktori dengan mengetikkan perintah ls -l . output dari ls-l, kolom pertama,  seperti sekelompok omong kosong, menunjukkan jenis file dan perizinan. Kolom kedua menunjukkan jumlah link (entri direktori yang merujuk ke file), yang ketiga menunjukkan pemilik file, dan yang keempat menunjukkan kelompok pemilik file. Kolom lain menunjukkan ukuran file dalam byte, tanggal dan waktu modifikasi terakhir, dan nama file.
Karakter pertama menunjukkan :
d = directory
- = regular file
l = symbolic link
s = Unix domain socket
p = named pipe
c = character device file
b = block device file
Dibagi menjadi 3 grup karakter mewakili: read, write, dan execute. Karakter tersebut mudah untuk diingat, diantaranya :
r = read permission
w = write permission
x = execute permission
- = no permission

·        Mengatur Hak Akses

Mode simbolik
Mode simbolik cukup mudah diingat. Pertama, mengatur hak akses bagi pengguna (u), kelompok (g), lainnya (o), atau ketiganya (a). Kemudian, Anda menambahkan izin (+), hapus (-), atau menghapus izin sebelumnya dan menambahkan yang baru (=). Selanjutnya, Anda memutuskan apakah Anda mengatur izin read (r), write (w), atau execute (x). Terakhir, Anda akan memberitahu chmod, hak akses file mana yang ingin Anda ubah. Secara singkat pengaturan hak akses file dalam mode simbolik :
Which user?
u user/owner
g group
o other
a all
What to do?
+ add this permission
- remove this permission
= set exactly this permission
Which permissions?
r read
w write
x execute

Mode Numerik
Mode lain dimana chmod dapat digunakan adalah mode numerik. Dalam mode
numerik, hak akses file tidak diwakili oleh karakter. Sebaliknya, mereka diwakili oleh
tiga digit nomor oktal.
4 = read (r)
2 = write (w)
1 = execute (x)
0 = tidak ada izin (-)

·         Mengubah kepemilikan file & direktori
chown option pemilik_baru nama_file/direktori
mengganti pemilik sebuah file atau direktori dapat diganti menjadi milik user yang lain.

-rw-rw-rw- 1 azizah azizah 0 Jan 23 05:32 contohfile
Untuk melihat kepemilikan suatu file dan group, gunakan perintah ls dengan option –l, Terlihat nama azizah yang pertama adalah pemilik file dan nama azizah yang kedua adalah nama groupnya. Secara default nama group sama seperti nama pemilik file.

chown aku contohfile
Untuk mengubah kepemilikan file contohfile dengan user lain

chown -R aku work
Perintah ini memberikan chown permission bagi user aku terhadap semua file yang ada di direktori work.

chown -R aku work

Salah satu option yang ada di chown adalah –R. Option –R ini mengubah permission semua file yang ada dalam subdirektori dalam direktori yang sedang aktif. Option –R bekerja secara rekursif,option tersebut mengubah kepemilikan semua objek yang ada dalam direktori bukan hanya kepemilikan direktorinya saja


Manajamen Sekuriti & File System


User Root :          User yang memiliki hak sebagi administrator, biasa juga disebut “super user”. User root yang akan mengelola dan mengkonfigurasi komputer.
User Biasa :        User yang tidak memiliki hak akses sebagai administrator. User ini digunakan untuk melakukan kegiatan sehari-hari itu misalnya mengetik, browsing internet dan kegiatan lain yang tidak membutuhkan hak root.

o   adduser atau useradd
Perintah ini digunakan untuk membuat user baru. Perintah ini harus dijalankan melalui user root. Jika belum login sebagai root, bergantilah dari user biasa ke user root. Format : useradd option nama_user_baru,  adduser option nama_user_baru
o   passwd
Perintah ini juga digunakan jika kita ingin mengganti password yang sudah ada. Untuk mengganti password user lain unakan akun root. Maka nanti akan diminta untuk memasukkan password baru. Format : passwd [nama_akun]
o   userdel
Perintah ini digunakan untuk menghapus akun user yang ada di sistem. Format :userdel –r [nama_akun]
o   groupadd
Perintah ini digunakan untuk membuat group. Group yang dimaksud disini adalah sekelompok user yang saling bergabung dan mempunyai ketentuan tersendiri di kelompoknya. Setiap kali user baru dibuat, secara default sistem akan membuatkan sebuah grup yang namanya sama dengan nama user tersebut. Selain grup yang dibuat secara default oleh sistem, kita juga bisa membuat grup baru. Format : groupadd nama_group_baru
o   groupdel
Perintah untuk group yang sudah ada untuk menghapus dengan perintah groupdel. Format : groupdel nama_group
o   groupmod
Perintah ini digunakan untuk memodifikasi informasi nama dari group. Format : groupmod –n [nama_baru] [nama_lama]
o   melihat daftar group
Format : cat /etc/group


File System di Linux
o   Ext2 (2nd Extended)
o   Ext3 (3rd Extended)
o   Ext4 (4th Extended)










REFERENSI :
[Latihan] Praktikum SO 8
[Latihan] Praktikum SO 9

Sabtu, 18 April 2015


Manajemen Memory, Disk, & Input/Output

Sistem operasi bertugas melakukan manajemen file, proses, memori, disk, dan input/output. Tujuan ini supaya sumber daya yang dimiliki oleh komputer (perangkat keras) bisa diatur untuk berjalan untuk memenuhi semua kebutuhan. Perlu diatur, karena sumber daya yang dimiliki terbatas.
·         Manajemen Memory
Fungsi dari Manajemen Memori yaitu:
-        Mengelola informasi yang dipakai dan tidak dipakai.
-        Mengelola swapping atau paging antara memori utama dan disk.
-        Mendealokasikan memori dari proses yang telah selesai.
-        Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
Manajemen memori berdasarkan keberadaan dibagi menjadi 2, yaitu.
§  Dengan swapping atau paging.
manajemen memori dengan pemindahan proses antara memori utama dan disk selama eksekusi.
§  Tanpa swapping atau paging.
manajemen memori tanpa pemindahan proses antara memori utama dan disk selama eksekusi.

Perintah-perintah yang digunakan untuk Sistem Operasi:
1.      Free
Melihat memori yang terpakai oleh suatu proses dengan perintah “free” pada terminal, perintah ini menunjukan bagaimana swap space dan banyak swapping yang terjadi.
2.      cat  /proc/meminfo
Perintah ini sama seperti free fungsinya untuk melihat pengguna memori dan swapnya.
3.      cat  /proc/sys/vm/swappiness
Memaksimalkan pengguna memori fisik (RAM) dengan memori virtual (swap). Dan perintah diatas untuk melihat nilai swappiness. Swapiness ini berfungsi untuk mengontrol kecenderungan kernel untuk memindahkan proses dari memory ke swap. Nilai dari swappiness berkisar antara 0-100, jika nilainya 0, maka kernel akan menghindari proses swapping selama mungkin. Tetapi jika nilainya 100, maka kernel akan melakukan proses swapping secara agresif.
4.      sudo sysctl vm.swappiness=70
Untuk mengubah swappiness sesuai dengan kebutuhan atau keinginan kita. Cara ini bersifat sementara, setelah di reboot maka nilai swappiness akan kembali seperti semula.

·         Manajemen Disk
Perintah-perintah untuk memanajemen pratisi melalui terminal pada Linux sebagi berikut:
          1.         fdisk -d
Untuk menghapus partisi
          2.         fdisk -l
Untuk melihat daftar partisi yang dikenali
          3.         fdisk -n
Untuk membuat partisi baru
          4.         fdisk -v
Untuk verifikasi partisi

·         Manajemen I/O
1. sudo fdlsk –l
Melihat daftar partisi/drive yang dikenali
2. sudo mount /dev/sdb1 /media/
Untuk melihat isi dari flashdisk
3. umount /media/
Untuk mencabut flashdisk
4. lsusb
Untuk melihat perangkat I/O  lainnya
5. eject /dev/sr0
Untuk meng-eject CD/DVD ROM



Manajemen File dan Direktori




·         Melihat daftar direktori
$ pwd
/home/user/praktikum
$ ls
text1 text2 text3 text4 text5
$ ls /home/user/coba
text1 text2 text3 text4 text5


·        Menampilkan daftar direktori
$ ls –al
      ls-l artinya kolom pertama, salah satu yang terlihat seperti sekelompok omong kosong, menunjukkan jenis file dan perizinan. Kolom kedua menunjukkan jumlah link (entri direktori yang merujuk ke file), yang ketiga menunjukkan pemilik file, dan yang keempat menunjukkan kelompok pemilik file. Kolom lain menunjukkan ukuran file dalam byte, tanggal dan waktu modifikasi terakhir, dan nama file. Dibagi menjadi 3 grup, tiap grup 3 karakter mewakili: read, write, dan execute

Karakter :


d = directory
- = regular file
l = symbolic link
s = Unix domain socket
p = named pipe
c = character device file
b = block device file

r = read permission
w = write permission
x = execute permission
- = no permission


·        Sorting
ls –lt
            Mengurutkan daftar file berdasarkan waktu (dari yang terbaru hingga terlama)
ls –lS
            Untuk mengurutkan berdasarkan ukuran file, dari yang terbesar hingga yang terkecil.
ls -lrt
Mengurutkan daftar file dari yang terlama hingga yang terbaru.


·         Copying, moving, and deleting file
Cp =  Digunakan untuk menyalin satu atau banyak file atau direktori.
$ cp text1 text1.new
$ mkdir backup
$ cp text1 backup/

Mv = Digunakan untuk memindahkan atau memberi nama baru pada satu atau banyak file atau direktori.
            $ mv text1.new backup/
$ mv backup/text1.new backup/text1.new.1
$ ls text1 backup/
-b atau --backup

Rm = Digunakan untuk menghapus satu atau banyak file atau direktori.
            -f atau --force


·         Membuat dan menghapus direktori

$ mkdir dir1 dir2
 Membuat banyak direktori

$ cp text1 d1/d2
      Menghapus direktori

$ rm -r d1
      Menghapus file atau direktori secara rekursif

$ touch file1 file2 file3
      Membuat file kosong

$ find . -name “text”
            Perintah find digunakan untuk mencari file atau direktori, bisa dicari berdasarkan nama, tipe, atau waktu


·         Kompresi file

Kompresi dengan gzip
$ cp /etc/services .
$ ls -l
$ gzip services
$ ls –l

Kompresi dengan bzip2
$ bzip2 services
$ bunzip2 services.bz2



REFERENSI :
Latihan Praktikum 6
Latihan Praktikum 7